KONVERGENSI MEDIA | Dapid Saputra

Pengertian Konvergensi Media

Konvergensi berasal dari kata bahasa Inggris yaitu “Convergence” yang memiliki arti tindakan bertemu atau bersatu di suatu tempat, atau bisa diartikan juga pemusatan pandangan mata ke suatu tempat yang amat dekat.

Media adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana penghubung atau perantara dalam penyampaian informasi maupun penyampaian hiburan dari pengirim informasi kepada penerima informasi (komunikasi).

Konvergensi Media adalah pengintegrasian atau penggabungan media – media yang ada untuk diarahkan dan digunakan ke dalam satu titik tujuan, dimana konvergensi media diakibatkan karena adanya perkembangan teknologi komunikasi digital yang menyebabkan efisiennya adanya telepon, video, dan komunikasi data dalam suatu jaringan(konvergensi jaringan).

Jadi dapat disimpulkan bahwa konvergensi media adalah fenomena bergabungnya berbagai media yang sebelumnya dianggap berbeda dan terpisah yang meliputi media cetak maupun media elektronik (misalnya televisi, radio, surat kabar, dan komputer) menjadi satu ke dalam sebuah media tunggal.

Dalam perkembangan teknologi komunikasi memunculkan apa yang dinamakan konvergensi media.
dan menurut Henry Jenkins dalam bukunya ”Convergence Culture: Where Old Media and New Media Collide”. NYU Press, New York. 2006, menyatakan bahwa konvergensi adalah :
Aliran konten di platform beberapa media, kerja sama antara industri beberapa media, dan perilaku migrasi khalayak media.”
 
Konvergensi media tidak hanya pergeseran teknologi atau proses teknologi, namun juga termasuk pergeseran dalam paradigma industri, budaya, dan sosial yang mendorong konsumen untuk mencari informasi baru. Konvergensi media terjadi dengan melihat bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain pada tingkat sosial dan menggunakan berbagai platform media untuk menciptakan pengalaman baru, bentuk-bentuk baru media dan konten yang menghubungkan kita secara sosial, dan tidak hanya kepada konsumen lain, tetapi untuk para produsen perusahaan media.
 
Gerakan konvergensi media tumbuh secara khusus dari munculnya Internet dan digitalisasi informasi. Konvergensi media ini menyatukan 3C yaitu computing (memasukkan data melalui komputer), communication (komunikasi), dan content (materi isi/ konten). Teori konvergensi media yang diteliti oleh Henry Jenkins pada tahun 2006, menyatakan bahwa konvergensi media merupakan proses yang terjadi sesuai dengan perkembangan budaya masyarakat.
 
Konvergensi media juga merupakan penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan ke dalam satu titik tujuan. Istilah konvergensi mulai banyak digunakan sejak tahun 1990-an. Kata ini umum dipakai dalam perkembangan teknologi digital, integrasi teks, angka, gambar, video, dan suara (Briggs dan Burke, 2000: 326)
 
Di era modern ini,dimana semua serba canggih dan praktis. Konvergensi media mulai terpikirkan sejak munculnya internet di dunia yang langsung membuat perkembangan teknologi terus maju ke arah depan. Seiring dengan Berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi (information and communication technology / ICT) selama dekade terakhir membawa tren baru di dunia industri komunikasi yakni hadirnya beragam media yang menggabungkan teknologi komunikasi baru dan teknologi komunikasi massa tradisional. Pada dataran praktis maupun teoritis, fenomena yang sering disebut sebagai konvergensi media ini memunculkan beberapa konsekuensi penting. Di ranah praktis, konvergensi media bukan saja memperkaya sajian informasi, tapi juga memberi pilihan kepada khalayak untuk memilih informasi yang sesuai dengan selera mereka. 
 
Konvergensi media juga memberikan kesempatan baru yang radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi dan pemrosesan seluruh bentuk informasi baik yang bersifat visual, audio, data dan sebagainya.(Preston: 2001).
Menurut Terry Flew dalam An Introduction to New Media menyebutkan konvergensi media merupakan hasil dari irisan tiga unsur new media yaitu jaringan komunikasi, teknologi informasi, dan konten media. Konvergensi Media mengusung pada konsep penyatuan berbagai layanan informasi dalam satu piranti informasi membuat satu gebrakan digitalisasi yang tidak bisa dibendung lagi arus informasinya. Informasi berkembang dengan sangat cepat dan tanpa ada batas yang bisa menghalangi individu terkena terpaan arus informasi tersebut (exposure). Media konvensional, misalnya media cetak, bukan tidak mungkin akan mati di masa mendatang nanti akibat dari kebutuhan informasi yang semakin cepat dari individu-individu yang tidak mungkin bisa dipenuhi oleh media cetak akibat keterbatasan yang dimiliki media cetak. Ketika semua orang berbondong-bondong untuk memilih media digital yang lebih efisiensi untuk mendapatkan informasi, secara otomatis segala macam bentuk periklanan juga akan beralih ke media digital karena tuntutan dari konsumen tersebut.

Dampak dari Konvergensi Media

    Dampak Positif
  • Munculnya media – media baru akibat konvergensi media (contohnya mulai adanya handphone yang dapat digunakan untuk TV, internet, mengambil foto, dan video, dan dapat digunakan untuk media lainnya)
  • Adanya penggabungan komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa menjadi konvergensi komunikasi
  • Semakin cepatnya perkembangan digitalisasi(media konvensional menjadi media digital) informasi dan perkembangan internet yang berperan dalam teknologi informasi dan komunikasi. Dan semakin meningkatkan konsumsi media
  • Media lama dan media baru akan hidup berdampingan dan saling berinteraksi.
  • Media lama untuk hidup berdampingan dengan media baru maka harus melakukan perubahan – perubahan yang menarik khalayak.
  • Adanya teknologi prosumer dalam media dimana teknologi memungkinkan pengguna untuk menjadi produsen sekaligus konsumen dalam pemanfaatan sebuah media
    Dampak Negatif
  • Mengubah gaya hidup masyarakat dalam bidang politik, ekonomi, budaya, dan sosial.
  • Adanya demasifikasi terhadap komunikasi massa. Dimana fungsi menyebarkan informasi secara masif(besar – besaran) menjadi lenyap karena arus informasi ini menjadi semakin bersifat personal dimana setiap orang dapat memilih informasi yang dia inginkan saja.
  • Jika ada informasi yang bersifat negatif juga dapat semakin marak dan mudah beredar (semakin sulit membendung informasi negatif untuk beredar).
  • Seiring dengan semakin meningkatnya teknologi informasi dan komunikasi maka makin meningkatnya juga cybercrime.
  • Semakin berkembangnya persaingan antar media dalam proses penyampaian informasi agar khalayak umum menggunakan media tersebut.
 
sumber referensi : https://yehudaalbert.wordpress.com/2015/09/23/konvergensi-media/  
              https://meiditriadisurya.wordpress.com/2013/12/26/konvergensi-media/ 
             

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah perkembangan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi hingga sekarang