Pengertian Konvergensi Media
Konvergensi
berasal dari kata bahasa Inggris yaitu “Convergence” yang memiliki arti
tindakan bertemu atau bersatu di suatu tempat, atau bisa diartikan juga
pemusatan pandangan mata ke suatu tempat yang amat dekat.
Media
adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana penghubung atau
perantara dalam penyampaian informasi maupun penyampaian hiburan dari
pengirim informasi kepada penerima informasi (komunikasi).
Konvergensi
Media adalah pengintegrasian atau penggabungan media – media yang ada
untuk diarahkan dan digunakan ke dalam satu titik tujuan, dimana
konvergensi media diakibatkan karena adanya perkembangan teknologi
komunikasi digital yang menyebabkan efisiennya adanya telepon, video,
dan komunikasi data dalam suatu jaringan(konvergensi jaringan).
Jadi
dapat disimpulkan bahwa konvergensi media adalah fenomena bergabungnya
berbagai media yang sebelumnya dianggap berbeda dan terpisah yang
meliputi media cetak maupun media elektronik (misalnya televisi, radio,
surat kabar, dan komputer) menjadi satu ke dalam sebuah media tunggal.
Dalam perkembangan teknologi komunikasi memunculkan apa yang dinamakan konvergensi media.
dan menurut Henry Jenkins dalam bukunya ”Convergence Culture:
Where Old Media and New Media Collide”. NYU Press, New York. 2006,
menyatakan bahwa konvergensi adalah :
“ Aliran konten di platform beberapa media, kerja sama antara industri beberapa media, dan perilaku migrasi khalayak media.”
Konvergensi media tidak hanya pergeseran teknologi atau proses
teknologi, namun juga termasuk pergeseran dalam paradigma industri,
budaya, dan sosial yang mendorong konsumen untuk mencari informasi
baru. Konvergensi media terjadi dengan melihat
bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain pada tingkat sosial
dan menggunakan berbagai platform media untuk menciptakan pengalaman
baru, bentuk-bentuk baru media dan konten yang menghubungkan kita secara
sosial, dan tidak hanya kepada konsumen lain, tetapi untuk para
produsen perusahaan media.
Gerakan konvergensi media tumbuh secara khusus dari munculnya
Internet dan digitalisasi informasi. Konvergensi media
ini menyatukan 3C yaitu computing (memasukkan data melalui komputer),
communication (komunikasi), dan content (materi isi/ konten). Teori konvergensi media yang diteliti oleh Henry Jenkins pada
tahun 2006, menyatakan bahwa konvergensi media merupakan proses yang
terjadi sesuai dengan perkembangan budaya masyarakat.
Konvergensi media juga merupakan penggabungan atau pengintegrasian
media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan ke dalam satu titik
tujuan. Istilah konvergensi mulai banyak digunakan sejak tahun 1990-an.
Kata ini umum dipakai dalam perkembangan teknologi digital, integrasi
teks, angka, gambar, video, dan suara (Briggs dan Burke, 2000: 326)
Di era modern ini,dimana semua serba canggih dan praktis.
Konvergensi media mulai terpikirkan sejak munculnya internet di dunia
yang langsung membuat perkembangan teknologi terus maju ke arah depan.
Seiring dengan Berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi
(information and communication technology / ICT) selama dekade terakhir
membawa tren baru di dunia industri komunikasi yakni hadirnya beragam
media yang menggabungkan teknologi komunikasi baru dan teknologi
komunikasi massa tradisional. Pada dataran praktis maupun teoritis,
fenomena yang sering disebut sebagai konvergensi media ini memunculkan
beberapa konsekuensi penting. Di ranah praktis, konvergensi media bukan
saja memperkaya sajian informasi, tapi juga memberi pilihan kepada
khalayak untuk memilih informasi yang sesuai dengan selera mereka.
Konvergensi media juga memberikan kesempatan baru yang radikal dalam
penanganan, penyediaan, distribusi dan pemrosesan seluruh bentuk
informasi baik yang bersifat visual, audio, data dan
sebagainya.(Preston: 2001).
Menurut Terry Flew dalam An Introduction to New Media menyebutkan
konvergensi media merupakan hasil dari irisan tiga unsur new media yaitu
jaringan komunikasi, teknologi informasi, dan konten media. Konvergensi
Media mengusung pada konsep penyatuan berbagai layanan informasi dalam
satu piranti informasi membuat satu gebrakan digitalisasi yang tidak
bisa dibendung lagi arus informasinya. Informasi berkembang dengan
sangat cepat dan tanpa ada batas yang bisa menghalangi individu terkena
terpaan arus informasi tersebut (exposure). Media konvensional, misalnya
media cetak, bukan tidak mungkin akan mati di masa mendatang nanti
akibat dari kebutuhan informasi yang semakin cepat dari
individu-individu yang tidak mungkin bisa dipenuhi oleh media cetak
akibat keterbatasan yang dimiliki media cetak. Ketika semua orang
berbondong-bondong untuk memilih media digital yang lebih efisiensi
untuk mendapatkan informasi, secara otomatis segala macam bentuk
periklanan juga akan beralih ke media digital karena tuntutan dari
konsumen tersebut.
Dampak dari Konvergensi Media
Dampak Positif- Munculnya media – media baru akibat
konvergensi media (contohnya mulai adanya handphone yang dapat digunakan
untuk TV, internet, mengambil foto, dan video, dan dapat digunakan
untuk media lainnya)
- Adanya penggabungan komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa menjadi konvergensi komunikasi
- Semakin cepatnya perkembangan
digitalisasi(media konvensional menjadi media digital) informasi dan
perkembangan internet yang berperan dalam teknologi informasi dan
komunikasi. Dan semakin meningkatkan konsumsi media
- Media lama dan media baru akan hidup berdampingan dan saling berinteraksi.
- Media lama untuk hidup berdampingan dengan media baru maka harus melakukan perubahan – perubahan yang menarik khalayak.
- Adanya teknologi prosumer dalam media
dimana teknologi memungkinkan pengguna untuk menjadi produsen sekaligus
konsumen dalam pemanfaatan sebuah media
Dampak Negatif- Mengubah gaya hidup masyarakat dalam bidang politik, ekonomi, budaya, dan sosial.
- Adanya demasifikasi terhadap komunikasi
massa. Dimana fungsi menyebarkan informasi secara masif(besar –
besaran) menjadi lenyap karena arus informasi ini menjadi semakin
bersifat personal dimana setiap orang dapat memilih informasi yang dia
inginkan saja.
- Jika ada informasi yang bersifat
negatif juga dapat semakin marak dan mudah beredar (semakin sulit
membendung informasi negatif untuk beredar).
- Seiring dengan semakin meningkatnya teknologi informasi dan komunikasi maka makin meningkatnya juga cybercrime.
- Semakin berkembangnya persaingan antar media dalam proses penyampaian informasi agar khalayak umum menggunakan media tersebut.
sumber referensi : https://yehudaalbert.wordpress.com/2015/09/23/konvergensi-media/
https://meiditriadisurya.wordpress.com/2013/12/26/konvergensi-media/
Komentar
Posting Komentar